Beberapa
masalah yang terjadi dalam pembelajaran kimia di SMA adalah:
1.
keterbatasan sumber belajar yang ada
yaitu hanya buku teks,
2.
Banyak terdapat konsepkonsep abstrak,
3.
Lemahnya interaksi antara guru dan
siswa di dalam kelas,
4.
Kecepatan dan gaya belajar siswa yang
berbeda-beda, dan
5.
Keterbatasan waktu yang tersedia dalam
pembelajaran di kelas.
Hidrokarbon
dan minyak bumi meliputi materi yang berupa konsep-konsep dan teori serta
fakta-fakta. Materi yang hanya berisi konsep-konsep dan teori akan mudah
dilupakan siswa, apalagi jika dalam pembelajarannya tidak meninggalkan kesan yang
mendalam. Kean dan Middlecamp (1994), mengemukakan bahwa untuk dapat memahami
suatu konsep dengan utuh, kita harus mengenal konsep tersebut baik dari tingkat
makroskopis maupun mikroskopisnya. Selain itu, materi hidrokarbon dan minyak
bumi merupakan materi pembelajaran akhir pada kelas X. Sehingga karena
keterbatasan waktu tatap muka seringkali pemberian materi ini tidak tuntas.
Solusi yang diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut adalah dengan mengembangkan
bahan ajar berbasis e-learning. Bahan ajar yang tersedia di sekolah biasanya hanya
berupa buku teks.
Menurut
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah dan Atas (2010), bahan ajar adalah segala
bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis untuk
membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
memungkinkan siswa untuk belajar. Menurut Depdiknas (2008), bahan ajar dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik materi yang akan disajikan. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, penggunaan alat bantu media pembelajaran menjadi
semakin luas dan interaktif seperti penggunaan komputer atau internet.
Penggunaan
internet dalam proses pembelajaran dikenal dengan istilah e-learning. E-learning
merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan
komputer lain (Hartley, 2001). E-learning membuat pembelajaran dapat lebih
terbuka dan fleksibel. Pembelajaran dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan
dengan siapa saja. Salah satu media yang dikembangkan untuk menunjang
pembelajaran secara online adalah program LMS (Learning Management System).
Menurut Yasar dan Adiguzel (2010), Learning Management System (LMS) adalah suatu
pengelolaan pembelajaran yang mempunyai fungsi untuk memberikan sebuah materi
belajar, mendukung kolaborasi, menilai kinerja peserta didik, merekam data
peserta didik, dan menghasilkan laporan yang berguna untuk memaksimalkan
efektifitas dari sebuah pembelajaran. Selain materi ajar, skenario pembelajaran
perlu disiapkan dengan matang untuk mengundang keterlibatan peserta didik
secara aktif dan konstruktif dalam proses belajar mereka (Hasbullah, 2009).
E-learning
dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik
(internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal
misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes
yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati
pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran
seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan
pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak
dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.
E-learning
bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,
misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi,
organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa
memungut biaya).
Komponen yang membentuk e-Learning adalah:
1.
Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa
personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan
multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita
memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.
2.
Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi
proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan
materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian
online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar
mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning
Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita
manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas
kita.
3.
Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada
e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa
dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif)
atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran
biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat
dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan
membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga
mengembangkan edukasi.net yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP,
SMA dan SMK. Juga mari kita beri applaus ke pak Gatot (Biro PKLN) yang mulai
memberikan insentif dan beasiswa untuk mahasiswa yang mengambil konsentrasi ke
Game Technology yang arahnya untuk pendidikan. Ini langkah menarik untuk
mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten.
Penerapan
e-learning banyak variasinya, karena perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang cepat. Surjono (2007), menekankan penerapan e-learning pada
pembelajaran secara online dan dibagi menjadi dua yaitu sederhana dan terpadu.
Penerapan e-learning yang sederhana hanya berupa kumpulan bahan pembelajaran
yang dimasukkan ke dalam web server dan ditambah dengan forum komunikasi
melalui e-mail dan atau mailing list (milist). Penerapan terpadu yaitu berisi
berbagai bahan pembelajaran yang dilengkapi dengan multimedia dan dipadukan
dengan sistem informasi akademik, evaluasi, komunikasi, diskusi, dan berbagai
sarana pendidikan lain, sehingga menjadi portal e-learning. Pembagian tersebut
di atas berdasarkan pada pengamatan dari berbagai sistem pembelajaran berbasis
web yang ada di internet. Nedelko (2008), menyatakan ada tiga jenis format
penerapan e-learning, yaitu:
1.
Web Supported
e-learning, yaitu pembelajaran tetap dilakukan secara tatap muka dan didukung
dengan penggunaan website yang berisi rangkuman tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, tugas, dan tes singkat.
2.
Blended or mixed
mode e-learning, yaitu sebagaian proses pembelajaran dilakukan secara tatap
muka dan sebagian lagi dilakukan secara online.
3.
Fully online
e-learning format, yaitu seluruh proses pembelajaran dilakukan secara online
termasuk tatap muka antara pendidik dan peserta didik juga dilakukan secara
online yaitu dengan menggunakan teleconference.
Kelebihan dari e-learning antara lain:
1.
Mengurangi biaya,
walaupun pada awal pemasangan infrastruktur e-learning yaitu jaringan internet
agak mahal, tetapi selanjutnya akan mengurangi biaya akomodasi karena informasi
didapatkan dari berbagai tempat tanpa harus datang ketempat tersebut.
2.
Pesan/ isi
e-learning dapat tetap (konsisten), dan juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik.
3.
Materi
pembelajaran lebih up to date dan dapat diandalkan. E-learning yang berbasis
internet (web) dapat memperbaharui materi secara cepat, sehingga membuat
informasi lebih akurat dan berguna untuk jangka waktu tertentu.
4.
Pembelajaran 24
jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Pendidik dan peserta didik dapat mengakses
kapan saja dan dimana saja.
5.
Universal, setiap
orang dapat melihat atau menerima materi yang sama dan dengan cara yang sama.
6.
Membangun
komunitas, e-learning memungkinkan peserta didik maupun pendidik membangun
sebuah komunitas yang berkelanjutan, untuk saling berbagi pengetahuan selama
dan setelah pembelajaran.
7.
Daya tampung yang
besar, e-learning tidak hanya dapat menampung 10 sampai 100 partisipan, tetapi
juga dapat menampung ribuan partisipan.
Kelemahan
dari e-learning lebih banyak dipengaruhi oleh faktor peserta didik dan
pendidik. Kelemahan e-learning yang dirasakan oleh pendidik umumnya adalah
memerlukan waktu yang banyak untuk mempersiapkan materi pembelajaran serta
memperbaharui materi pembelajaran yang telah disajikan di dalam media
elektronik. Adapun kelemahan e-learning dipandang dari segi peserta didik
antara lain:
1.
Merasa kesepian,
peserta didik dapat merasa kesepian karena tidak adanya interaksi fisik dengan
pendidik dan teman-temannya, terutama untuk model fully online e-learning
format.
2.
Keterampilan
menggunakan peralatan ICT, peserta pendidik yang tidak terampil menggunakan
peralatan ICT, akan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat
mempengaruhi hasil akhir pembelajaran.
3.
Peserta didik
yang tidak disiplin dan kurang memilikii motivasi untuk belajar akan sulit
mengikuti tahap-tahap proses pembelajaran.
4.
Ada beberapa
konsep-konsep pembelajaran yang sulit untuk dimodelkan atau dipelajari tanpa
bimbingan pendidik.
5.
Adanya
permasalahan saat menentukan format evaluasi yang tepat berhasil atau tidaknya
peserta pendidik di dalam mengikuti pembelajaran secara e-learning.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Panduan
Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas. 2010. Petunjuk Teknis Pengembangan
Bahan Ajar. Jakarta:
Depdiknas.
Hartley, Darin E. 2001. Selling
E-Learning. American Society for Training and
Development.
Hasbullah. 2009. Pengembangan
Model Pembelajaran E-Learning Untuk Meningkatkan
Kualitas Proses dan Hasil Belajar
Mahasiswa Pada Mata Kuliah Energi dan
Konversi. Jurnal Penelitian,
(Online), 10 (2): 25-30,
(http://jurnal.upi.edu/file/Hasbullah.pdf),
diakses 12 Februari 2012.
Kean,
E & Middlecamp, C. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar. Jakarta:
Gramedia.
menurut anda apakah e-learning yang semakin berkembang pesat ini dapat menggantikan posisi sekolah yang sekarang dijalani oleh siswa? jelaskan!
BalasHapussaat ini masih belum, karena pembelajaran melalui elearning belum diakui oleh negara (siswa tidak mendapatkan ijazah)
Hapusbisakah anda jelaskan apa saja kendala yang anda temui dalam mengembangkan pembelajaran kimia melalui e-learning ini?
BalasHapuskendalanya yaitu saya tidak dapat mengetahui apakah jawaban dari tugas yang saya berikan kepada siswa saya murni hasil pekerjaannya sendiri atau tidak karena saya tidak melihat secara langsung proses siswa tersebut dalam mengerjakan tugas
Hapusapa upaya guru supaya e-learning yang ia gunakan dapat menarik minat siswa untuk belajar?
BalasHapusupaya yang dapat guru lakukan agar elearning yang ia gunakan dapat menarik minat siswa yaitu menyajikan penampilan e-learning yang menarik, soal-soal disertakan dengan game, elearning selalu dihidupkan dengan cara mengajak siswa untuk melakukan diskusi di elearning n masih banyak hal lainnya
Hapusmenambahkan blog anda :
BalasHapusHujair AH. Sanaky (2009: 205) berpendapat bahwa terdapat banyak manfaat dan dampak yang diperoleh dari pembelajaran melalui e-learning apabila diaplikasikan di dalam lembaga pendidikan termasuk juga di perguruan tinggi, yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan budaya belajar dan peningkatan mutu pembelajaran peserta didik dan dosen.
2. Perubahan pertemuan pembelajaran yang tidak terfokus pada pertemuan (tatap muka) di kelas dan pertemuan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu melalui fasilitas e-learning.
3. Tersedianya materi pembelajaran di media elektronik melalui website e-learning yang mudah diakses dan dikembangkan oleh peserta didik dan mungkin juga masyarakat.
4. Pengayaan materi pembelajaran sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi.
5. Menciptakan kompetitive positioning dan meningkatkan brand image.
6. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan kepuasan peserta didik serta kualitas pelayanan.
7. Interaktivitas peserta didik meningkat, karena tidak ada batasan waktu untuk belajar.
8. Peserta didik menjadi lebih bertanggung jawab akan kesuksesannya (learner oriented).
menurut anda apakah pembelajaran e-learning ini selalu memiliki dampak yang baik? jika tidak berarti ada dampak negatifnya bukan, coba berikan apa dampak negatifnya?
BalasHapustidak, berikut ini adalah dampak negatif pembelajaran dengan elearning:
HapusKurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
Tidak semua pelajaran menuntut siswa harus aktif sepenuhnya. Pelajaran kuantitatif (matematika, fisika, kimia, dll) memerlukan bimbingan dari guru secara langsung. Untuk pelajaran kantitatif tersebut pembelajaran tradisional masih sangat dibutuhkan olehsiswa.
Pertanggungjawaban dari pelajaran yang diajarkan melalui metode e-learning sulit dibuktikan karena pembelajaran tersebut berada di dunia maya, dimana di dunia ini semua bisa dimanipulasi dengan mudah.
menurut anda apakah pembelajran e-learning sudah efektif digunakan saat ini?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSedikit menambahkan:
BalasHapusPembelajaran berbasis Web adalah suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bias diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis Web atau yang dikenal juga dengan Web Based Learning, merupakan salah satu jenis penerapan pembelajaran elektronik (E-learning). Atau dapat juga dikatakan sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.
Internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauanya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW) (Oos M. Anwas: 2003).
sedikit menambahkan
BalasHapusAdapun kelemahan e-learning dipandang dari segi peserta didik antara lain:
1. Merasa kesepian, peserta didik dapat merasa kesepian karena tidak adanya interaksi fisik dengan pendidik dan teman-temannya, terutama untuk model fully online e-learning format.
2. Keterampilan menggunakan peralatan ICT, peserta pendidik yang tidak terampil menggunakan peralatan ICT, akan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi hasil akhir pembelajaran.
3. Peserta didik yang tidak disiplin dan kurang memilikii motivasi untuk belajar akan sulit mengikuti tahap-tahap proses pembelajaran.
4. Ada beberapa konsep-konsep pembelajaran yang sulit untuk dimodelkan atau dipelajari tanpa bimbingan pendidik.
5. Adanya permasalahan saat menentukan format evaluasi yang tepat berhasil atau tidaknya peserta pendidik di dalam mengikuti pembelajaran secara e-learning.
Sedikit menambahkan.
BalasHapusUntuk mengembangkan program e-learning ada beberapa tahapan, dimulai dengan :
1. Analisis Kebutuhan Tujuan yang diharapkan dicapai oleh suatu lembaga atau organisasi. Contoh: Dosen menerapkan teknologi e-learning. Pada akhir semester prestasi mahasiswa kurang menggembirakan sehingga pimpinan mengambil keputusan bahwa e-learning diganti dengan tatap muka karena e-learning tidak cocok dengan gaya belajar mahasiswa yang bersangkutan. Padahal apabila dianalisis, mahasiswa sangat antusias. Pada kasus ini problem bukan terletak dari motivasi menurun atau e-learning kurang tepat, tetapi karena program e-learning tidak terakses disebabkan padatnya jaringan.
2. Mendeskripsikan tingkat kinerja/kompetensi yang ingin dicapai. Deskripsi ini diperlukan untuk menetapkan materi pembelajaran, yang harus dipelajari sehingga dipersiapkan dengan baik. Langkah ini berarti memilih materi serta pengalaman belajar yang sesuai untuk mendukung pencapaian kompetensi.
3. Menetapkan metode dan media pembelajaran. Berbagai metode serta media yang biasa digunakan dikelas tatap muka kemungkinan dapat diterapkan juga pada kelas online.
4. Menentukan jenis evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran, evaluasi berupa balikan atau revisi tugas-tugas. Oleh karena itu pendekatan e-learning berupa pembelajaran mandiri, maka pembelajar harus mengevaluasi diri sendiri sehingga mengetahui tingkat keberhasilannya.
Prinsip pembelajaran berbasis web ini, yaitu :
BalasHapus1. Web Course
proses aktivitas pembelajaran yang terjadi tanpa tatap muka secara langsung antara pengajar dan peserta didik.web course ini ada 2 macam :
a. synchronize : Pengajar dan peserta didik melakukan pembelajaran dalam waktu yang bersamaan di tempat yang berbeda.
b.Asynchronize : Pengajar dan peserta didik melakukan pembelajaran dalam waktu yang tentukan dan ditempat yang berbeda. Misalnya pengajar bertanya dengan peserta didik, lalu si peserta didik tidak harus menjawab pada saat itu juga akan tetapi bisa di lain waktu.
2. Web Centric Course
Aktivitas pembelajaran yang 50% nya mencakup synchronize dan asynchronize dan 50% nya lagi melakukan aktivitas pembelajaran dengan berinteraksi secara langsung.
3. Web Enhanced Course
Kegiatan tatap muka biasa secara langsung dan dihadiri juga sumber lain misalnya dengan menampilkan video ataupun dengan mengakses sumber lain dari internet pada saat proses pembelajaran.
bagaimana cara anda mengembangkan e-learning dalam proses pembelajaran kimia sehingga dapat digunakan oleh seluruh siswa?
BalasHapusSedikit menambahkan
BalasHapusManfaat E-Learning
E-learning mempermudah interaksi antara siswa dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara siswa dengan guru maupun antara sesama siswa. Siswa dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri siswa. Guru dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para siswa. Menurut Siahaan (2002) sebagaimana dikutip oleh Ahlis (2007: 24-26) manfaat e-learning dapat dilihat dari dua sudut, yaitu:
1 Sudut Siswa
Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitasbelajar yang tinggi, artinya siswa dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang kali. Siswa juga dapat berkomunikasi dengan guru setiap saat, dengan kondisi yang demikian ini siswa dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
2 Sudut Guru
Beberapa manfaat yang diperoleh guru, instruktur antara lain adalah bahwa guru, instruktur dapat :
(1) Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi.
(2) Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak.
(3) Mengontrol kegiatan belajar siswa. Bahkan guru atau instruktur juga dapat mengetahui kapan siswanya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang.
(4) Mengecek apakah siswa telah mengerjakan soal-soal.
(5) Latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan memeriksa jawaban siswa dan memberitahukan hasilnya kepada siswa. Seiring perkembangan teknologi internet, metode e-learning mulai dikembangkan. MOODLE adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat mengubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan MOODLE, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. MOODLE itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment (Prakoso, 2005: 13).