Tugas terstruktur 2 :
Menurut cognitive
theory of multimedia learning bahwa ada tiga asumsi utama yang dijadikan
acuan dalam merancang suatu multimedia pembelajaran. Jelaskan ketiga asumsi
tersebut dengan memberikan contoh masing-masing media yang relevan untuk pembelajaran kimia!
Jawab:
Tiga asumsi yang mendasari teori
kogitif tentang multimedia learning, yakni: dual-channel (saluran ganda), limited-capacity
(kapasitas terbatas), dan active-processing (pemrosesan-aktif).
1. Asumsi
Saluran-ganda
Asumsi saluran-ganda (dual-channel assumption) beranggapan bahwa
manusia memiliki saluran terpisah bagi pemrosesan informasi untuk materi visual
dan materi auditori. Manusia memahami suatu informasi yang didapat melalui
citra auditori dan citra pictorial. Pemahaman yang diproses melalui kedua
saluran tersebut dan mempresentasikan serta menyimpannya dalam memori jangka
panjang.
2. Asumsi Kapasitas-terbatas
Manusia bukan mesin atan super komputer, semua inforamasi yang
diperoleh akan diolah, dipadukan, dan diintegrasikan dengan kapasitas
otak. Semua informasi yang masuk tidak bisa diolah dan disimpan secara
langsung ke otak. Beberapa dari informasi akan diolah menjadi sesuatu yang padu
dan dapat dipahami.
2. Asumsi
Pemrosesan aktif
Manusia
secara aktif melibatkan dirinya dalam pemrosesan aktif untuk mengkonsstruksi
representasi mental yang saling terkait terhadap pengalaman mereka.
Proses kogitif aktif ini meliputi: memberikan perhatian, menata informasi yang
masuk dengan pengetahuan lainnya. Pendeknya, manusia adalah prosesor aktif yang
menalar dan memasuk akalkan setiap informasi yang ada. Manusia bukan prosesor
pasif yang hanya menerima merekam sesuatu dan menyimapnnya di memori dan dapat
diputar olah kapan saja.
Contoh media pembelajaran kimia yang
digunakan dalam pembelajaran dapat berupa kartu game, papan deret Volta, atau
dengan media computer berbentuk animasi. Media pembelajaran kelarutan, hasil
kali kelarutan, dan koloid dapat menggunakan media komputer yang mendukung
animasi sehingga memudahkan siswa dalam pemahaman. Materi kelarutan dan hasil
kali kelarutan banyak terdapat konsep dan hitungan kimia sedangkan materi
koloid berupa konsep-konsep kimia. Media pembelajaran yang dapat digunakan
berupa animasi percobaan pada media komputer sehingga siswa memahami
konsep-konsep. Selain itu, animasi komputer tersebut dapat dilengkapi dengan
soal-soal untuk melatih pemahaman materi yang disajikan secara menarik sehingga
mendorong siswa untuk berlatih dengan suasana yang lebih menyenangkan.
Tugas Terstruktur 3
Jelaskan bagaimana teori dual coding dapat diadaptasikan dalam menyiapkan
suatu multimedia pembelajaran kimia!
Jawab:
Teori dual coding yang
dikemukakan Allan Paivio (Paivio, 1971, 2006) menyatakan bahwa informasi yang
diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua channel,
yaitu channel verbal seperti teks dan suara, danchannel visual
(nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan animasi. Kedua channel ini
dapat berfungsi baik secara independen, secara paralel, atau juga secara
terpadu bersamaan (Sadoski, Paivio, Goetz, 1991). Kedua channel informasi
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Channel verbal
memroses informasi secara berurutan sedangkan channel nonverbal
memroses informasi secara bersamaan (sinkron) atau paralel.
Aktivitas berpikir dimulai ketika sistem sensory
memory menerima rangsangan dari lingkungan, baik berupa rangsangan
verbal maupun rangsangan nonverbal. Hubungan-hubungan representatif (representational
connection) terbentuk untuk menemukan channel yang
sesuai dengan rangsangan yang diterima. Dalam channel verbal,
representasi dibentuk secara urut dan logis, sedangkan dalam channel nonverbal,
representasi dibentuk secara holistik. Sebagai contoh, mata, hidung, dan mulut
dapat dipandang secara terpisah, tetapi dapat juga dipandang sebagai bagian
dari wajah. Representasi informasi yang diproses melalui channel verbal
disebut logogen sedangkan representasi informasi
yang diproses melalui channel nonverbal disebut imagen.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Paivio dan
Bagget tahun 1989 dan Kozma tahun 1991, mengindikasikan bahwa dengan memilih
perpaduan media yang tepat, kegiatan belajar dari seseorang dapat ditingkatkan
(Beacham, 2002; Dede, 2000; Hogue, (?)). Sebagai contoh, informasi yang
disampaikan dengan menggunakan kata-kata (verbal) dan ilustrasi yang relevan
memiliki kecenderungan lebih mudah dipelajari dan dipahami daripada informasi
yang menggunakan teks saja, suara saja, perpaduan teks dan suara saja, atau
ilustrasi saja.
Menurut teori Dual Coding yang dikemukakan oleh
Paivio, kedua channel pemrosesan informasi tersebut tidak
ada yang lebih dominan. Namun demikian, Carlson, Chandler, dan Sweller tahun
2003 dalam (Ma, (?)) telah melakukan sebuah riset untuk melihat apakah
pembelajaran yang dilakukan melalui diagram atau teks akan membantu kegiatan
belajar. Carlson dan kawan-kawan mengasumsikan bahwa karena diagram lebih
lengkap dibandingkan teks, dan dengan diagram seseorang mampu menghubungkan
antara elemen yang satu dengan yang lainnya, maka orang yang belajar melalui
diagram akan lebih berprestasi dibandingkan dengan orang yang belajar dengan
menggunakan teks saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk bahan belajar
yang memiliki tingkat interaktivitas tinggi, kelompok yang belajar dengan
menggunakan diagram memiliki prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang
hanya belajar dengan teks. Untuk bahan belajar yang tidak memiliki tingkat
interaktivitas yang tinggi, kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan prestasi
yang signifikan.
Sebagai tambahan kesimpulan dari teori dual
coding ini jika dikaitkan dengan bagaimana seseorang memroses
suatu informasi baru, dapat dinyatakan bahwa teori ini mendukung pendapat yang
menyatakan seseorang belajar dengan cara menghubungkan pengetahuan yang baru
dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (prior knowledge).
Peneliti berpendapat bahwa seorang tenaga pemasaran yang memiliki masa kerja
lebih lama juga memiliki prior knowledge yang lebih banyak
dibandingkan dengan mereka yang memiliki masa kerja lebih pendek, sehingga
dapat diharapkan bahwa para tenaga pemasaran yang memiliki masa kerja lebih
lama akan lebih mudah memahami informasi baru yang disampaikan.
Teori Dual Coding juga
menyiratkan bahwa seseorang akan belajar lebih baik ketika media belajar yang
digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari channel verbal
dan nonverbal (Najjar, 1995). Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti
berpendapat bahwa ketika media belajar yang digunakan merupakan gabungan dari
beberapa media maka kedua channel pemrosesan informasi (verbal dan nonverbal)
dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama, yang berdampak
pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh pembelajar.
BalasHapusApa perbedaan karakteristik Channel verbal dan channel nonverbal ?
Contoh media yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia adalah : pada materi hidrokarbon, dapat di tampilkan gambar atau struktur suatu senyawa hidrokarbon melalui media infokus yang telah dibuat sebelumnya dalam bentuk soft file power point sambil memberikan penjelasan secara verbal sehingga pembelajar dapat memproses informasi baik melalui kanal visual maupun kanal verbal. Dan terjadi proses pengintegrasian yang terjadi apabila pembelajar membangun jalinan antara model verbal dan model visual. Ketika ingin menampilkan suatu gambar maka harus memperhatikan beberapa prinsip contohnya prinsip keterdekatan waktu dengan menyajikan gambar dan teks yang berhubungan secara bersamaan. Kemudian materi hidrokarbon disampaikan secara sistematis, terurut dan jelas. Misalnya dimulai dari pengertian hidrokarbon, jenis-jenis hidrokarbon, struktur senyawa hidrokarbon, sistem penamaan senyawa hidrokarbon, sifat-sifat senyawa hidrokarbon dan reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon. Selain itu gambar dan teks yang disajikan tidak boleh ditampilkan secara berlebihan, karena adanya keterbatasan kapasitas dalam memproses informasi jika gambar atau teks yang disajikan terlalu berlebihan maka otak tidak dapat menyerap semua informasi untuk dapat disimpan kedalam memori jangka panjang
BalasHapusTolong jelaskan keterkaitan ketiga asumsi yang mendasari teori kognitif tersebut
BalasHapus