1. Pengertian Multimedia
Multimedia diambil dari kata multi dan media. Multi
berarti banyak dan media berarti media atau perantara. Multimedia adalah
gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara, video dan animasi yang
menghasilkan presentasi yang menakjubkan. Multimedia juga mempunyai komunikasi
interaktif yang tinggi. Bagi pengguna komputer multimedia dapat diartikan
sebagai informasi komputer yang dapat disajikan melalui audio atau video, teks,
grafik dan animasi.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan
dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran,
baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia
digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media
kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang
menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan
gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam
perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan
konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak
diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan
pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan
sense realistis.
Baru mulai menjadi bagian dari multimedia sejak
ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat
input pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitizing bau
tersebut melalui internet. Komputer penerima harus menyediakan perangkat output
berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai
jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip
dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer,
alat ini menjadikan feromon-feromor bau sebagai pengganti tinta. Output bukan
berupa cetakan melainkan aroma
(Arfan:2013).
Disini dapat digambarkan bahwa
multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu
informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik.
Kategori Multimedia
Multimedia dapat di definisikan menjadi 2 kategori,
yaitu multimedia content production dan multimedia communication dengan
definisi sebagai berikut :
Multimedia Content Production adalah penggunaan dan
pemrosesan beberapa media (teks, audio, graphics, animation, video dan
interactivity) yang berbeda untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan produk
multimedia (music, video, film, game, intertaintment, dll.) Atau penggunaan
sejumlah teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk menggabungkan media
(teks, audio, graphics, animation, video, dan interactivity) dengan cara yang
baru untuk tujuan komunikasi. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah :
· media teks
· media audio
· media video
· media animasi
· media graph / image
· media interactivity
· media spesial effect
Multimedia Communication
adalah penggunaan media (massa), seperti televisi, radio, media cetak dan
internet untuk mempublikasikan / menyiarkan / mengkomunikasikan material
advertising, publicity, entertaintment, news, education, dll. Dalam kategori ini
media yang digunakan adalah :
· TV
· Radio
· Film
· Media Cetak
· Musik
· Game
· Entertainment
· Tutorial
· ICT (Internet)
2.
Media
Pembelajaran
Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video
dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan
bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di
atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik. Jadi, apapun alat yang dapat membantu/mempermudah guru untuk
menyampaikan suatu konsep kepada siswa itu bisa di sebut media pembelajaran,
walaupun bisa berbentuk batu atau daun sekalipun. Apa lagi pada konsep-konsep
pelajaran kimia yang kompleks dan cenderung abstrak lebih banyak simbol-simbol
sehingga sangat sulit untuk memahaminya,maka sangat di butuhkan sebuah media
pembelajaran yang dapat membantu/mempermudah memahami kosep-konsep tersebut.
3.
Landasan
Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut S Esa Kurnia (2012) Pemerolehan pengetahuan dan ketrampilan, perubahan - perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena
interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami
sebelumnya. Menurut Brunner dalam Media Pembelajaran mengatakan “ada 3
tingkatan utama modus belajar, yaitu : pengalaman langsung (enactive),
pengalaman pictorial / gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic).” Ketiga tingkatan pengalaman itu
saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
yang baru.
Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa
sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berusaha untuk
menampilkan rangsangan atau stimulus yang dapat diproses dengan berbagai
indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah
informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat
dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menerima
dan menyerap dengan baik dan mudah pesan-pesan dalam materi yang disajikan.
Levie dan Levie menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil
belajar lebih baik untuk tugas- tugas seperti mengingat, mengenali, dan
menghubungkan-hubungkan fakta dan konsep. Stimulus verbal memberi hasil belajar
yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan berurut-urutan. Oleh
sebab itu belajar dengan menggunakan indera ganda yaitu pandang dan dengar akan
memberi keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak materi yang
disajikan dengan stimulus pandang dan dengar.
Gambaran diatas sejalan dengan gambaran yang dibuat oleh Edgar Dale.
Dale memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang
sekitar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya
sekitar 12%. Para ahli menyimpulkan bahwa kurang lebih 90% dari hasil belajar
melalui indera pandang, 5% diperoleh melalui indera dengar , dan 5% lagi dari
indera lainnya.
Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung
(konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang, kemudian
melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin keatas
dipuncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu. Pengalaman langsung
akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan
gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu. Oleh karena ia melibatkan indera
penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba.
Berikut landasan teoritis penggunaan media pembelajaran:
Penggunaan media dalam proses pembelajaran dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar. Diharapkan proses pembelajaran
menjadi efektif, interaktif, dan efisien. Adapun beberapa landasan dalam
penggunaan media pembelajaran, adalah sebagai berikut:
1. Landasan Filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya
berbagai jenis media hasil dari teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat
proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Bisa dikatakan, penerapan teknologi
dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Tetapi, siswa harkat
kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat
belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak
berarti dehumanisasi.
Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang
memiliki kepribadian, harga diri,motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang
berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau
tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan
humanis.
2. Landasan Psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses
belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga
sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di
samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna
persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi
hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif.
Untuk maksud tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan
media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan
kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan
disesuaikan dengan pengalaman siswa. Kajian psikologi menyatakan bahwa anak
akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi
dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja
membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai
tambah pada kegiatan pembelajaran.
3. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek
perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan
sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan
mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu
mempunyai tujuan dan terkontrol.
Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah
dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang
telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta
dikombinasikan sehingga menjadisistem pembelajaran yang lengkap.
Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik,
dan latar.
4. Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat
interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa
dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan
yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan
karakteristik tipe atau gaya belajarnya.
Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih
memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti
gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar
auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman
suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua
tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual.
Berdasarkan
landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya
jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian
antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan
karakteristik media itu sendiri.
5. Landasan Historis
Yang dimaksud dengan landasan historis media
pembelajaran ialah rational penggunaan media pembelajaran ditinjau dari sejarah
konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran. Perkembangan konsep media
pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya konsepsi pengajaran visual atau
alat bantu visual sekitar tahun 1923 (Arip P Nugroho:2015).
4.
Mafaat
Dan Kriteria Media Pembelajaran Yang Baik
Pemakaian media dalam pembelajaran banyak memberikan manfaat pada
proses pembelajaran itu sendiri. Dilihat dari manfaatnya, Hamalik dalam Azhar
Arsyad (2011: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membengkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkat
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Lebih lanjut, Azhar Arsyad (2011:16) menjelaskan
bahwa selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga
dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran
data, dan memadatkan informasi. Ibrahim dalam Azhar Arsyad (2011:16) pun
menjelaskan betapa pentingnya media pembelajaran karena “media pembelajaran
membawa dan membangkitkan rasa senang
dan gembira bagi siswa dan memperbarui semangat mereka, membantu memantapkan
pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran”. Kriteria media
pembelajaran yang baik meliputi 4 hal utama, yaitu (Mulyantadan M Marlong
Leong, 2009:3) :
a.
Kesesuaian atau relevansi
artinya media pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan belajar, rencana
kegiatan belajar, program kegiatan belajar, tujuan belajar dan
karakteristiksiswa.
b.
Kemudahan artinya semua isi
pembelajaran melalui media harus mudah dimengerti, dipelajari atau dipahami
oleh siswa, dan sangat operasional dalam penggunaannya.
c.
Kemenarikan artinya media
pembelajaran harus mampu menarik
perhatian siswa, baik tampilan, pilihan warna, maupun isinya.
d.
Kemanfaatan artinya isi dari
media pembelajaran harus bernilai atau berguna, mengandung manfaat bagi
pemahaman materi pembelajaran serta tidak mubazir atau sia-sia apalagi
merusaksiswa.
Berdasarkan karakter dan fungsinya, media mempunyai
peranan yang cukup berarti dalam kegiatan pembelajaran kimia (Nahadi, 2007),
diantaranya:
a) Mengatasi masalah keterbatasan
ruang kelas dan masalah letak geografis
b) Mengatasi gerak benda yang terlalu
cepat
c) Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan
lingkungannya.
d) Menghasilkan keseragaman pengamatan dan memberikan pengalaman
belajar
e) Membangkitkan keingintahuan kimia dan minat belajar kimia
f) Membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar kimia
lebih aktif
Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas
oleh siswa dalam pembelajaran kimia disebabkan oleh beberapa hal yaitu: objek
terlalu besar, objek terlalu kecil, objek terlalu lambat, objek terlalu lambat,
objek yang bergerak terlalu cepat, objek yang terlalu kompleks, objek yang
bunyinya halus, objek yang mengandung bahaya dan resiko tinggi. Melalui
penggunaan media yang tepat, maka semua objek itu dapat disajikan kepada siswa.
Selain itu, jika siswa tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari,
maka Objeknyalah yang dibawa ke siswa. Objek ini diubah menjadi miniatur,
model, maupun bentuk gambar yang dapat disajikan secara audio visual.
Contoh media pembelajaran kimia yang digunakan dalam pembelajaran
dapat berupa kartu game, papan deret Volta, atau dengan media computer
berbentuk animasi. Media pembelajaran kelarutan, hasil kali kelarutan, dan
koloid dapat menggunakan media komputer yang mendukung animasi sehingga
memudahkan siswa dalam pemahaman. Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
banyak terdapat konsep dan hitungan kimia sedangkan materi koloid berupa
konsep-konsep kimia. Media pembelajaran yang dapat digunakan berupa animasi
percobaan pada media komputer sehingga siswa memahami konsep-konsep. Selain
itu, animasi komputer tersebut dapat dilengkapi dengan soal-soal untuk melatih
pemahaman materi yang disajikan secara menarik sehingga mendorong siswa untuk
berlatih dengan suasana yang lebih menyenangkan.
DAFTAR
PUSTAKA:
Anonym. 2012. Media Pembelajaran Kimia. http://chemistryalif.blogspot.co.id/2012/12/media-pembelajaran-kimia.html (diakses pada tanggal 27
Januari 2017)
Arfan. 2013. Multimedia Dalam
Pendidikan. http://achmadarfan91.blogspot.co.id/p/blog-page_21.html (diakses pada tanggal 27
Januari 2017)
Kurnia, S Esa. 2012. Landasan
Teori Media Pembelajaran Kimia. http://eprints.uny.ac.id/9213/3/bab%202%20-%2008303241027.pdf (diakses pada 25 Januari
2016).
Nugroho, Arip P. 2015. Pengertian
Media, Landasan Teoritis dan Ciri Media Pembelajaran. http://aripristiantonugroho.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-media-landasan-teoritis-dan.html (diakses pada 27 januari
2016)
Bagaimanakah ciri atau karakteristik media pembelajaran yang baik?
BalasHapusCiri atau karakteristik media pembelajaran yang baik:
Hapusa.Kesesuaian atau relevansi artinya media pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan belajar, rencana kegiatan belajar, program kegiatan belajar, tujuan belajar dan karakteristiksiswa.
b.Kemudahan artinya semua isi pembelajaran melalui media harus mudah dimengerti, dipelajari atau dipahami oleh siswa, dan sangat operasional dalam penggunaannya
c.kemenarikan artinya media pembelajaran harus mampu menarik perhatian siswa, baik tampilan, pilihan warna, maupun isinya.
d.Kemanfaatan artinya isi dari media pembelajaran harus bernilai atau berguna, mengandung manfaat bagi pemahaman materi pembelajaran serta tidak mubazir atau sia-sia apalagi merusaksiswa.
Bagaimanakah ciri atau karakteristik media pembelajaran yang baik?
BalasHapusCiri atau karakteristik media pembelajaran yang baik:
BalasHapusa. Kesesuaian atau relevansi artinya media pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan belajar, rencana kegiatan belajar, program kegiatan belajar, tujuan belajar dan karakteristiksiswa.
b. Kemudahan artinya semua isi pembelajaran melalui media harus mudah dimengerti, dipelajari atau dipahami oleh siswa, dan sangat operasional dalam penggunaannya
c. Kemenarikan artinya media pembelajaran harus mampu menarik perhatian siswa, baik tampilan, pilihan warna, maupun isinya.
d. Kemanfaatan artinya isi dari media pembelajaran harus bernilai atau berguna, mengandung manfaat bagi pemahaman materi pembelajaran serta tidak mubazir atau sia-sia apalagi merusaksiswa.
mengapa media dalam pembelajaran sangat diperlukan?
BalasHapusDalam belajar mengajar
Hapushal yang terpenting adalah proses, karena proses inilah yang menentukan tujuan belajar
akan tercapai atau tidak tercapai. Ketercapaian dalam prosesbelajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut baik yang menyangkut perubahan bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Dalam proses belajar mengajar ada banyak faktor yang mempengaruhi tercapainaya tujuan pembelajaran
diantaranya pendidik, peserta didik, lingkungan, metode/teknik sertamedia pembelajaran. Pada kenyataannnya, apa yang terjadi dalampembelajaran seringkali terjadi proses pengajaran berjalan dan berlangsung tidak efektif. Banyak waktu, tenaga dan biaya yang terbuang sia-sia sedangkan tujuan belajar tidak dapat tercapai bahkan terjadi noises dalam komunikasi antara pengajar dan pelajar. Hal tersebut diatas masih sering dijumpai pada proses pembelajaran selama ini.
Dengan adanya media pembelajaranmaka tradisi lisan dan tulisan dalamproses pembelajaran
dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran. Dengan tersedianyamedia pembelajaran, guru pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran
yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosionalyang sehat diantara peserta didik. Bahkan alat/media pembelajaran ini selanjutnya dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing (remote) sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila alat/media pembelajaranini dapat di fungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses pembelajaran
akan dapat berjalan efektif.
Dalam pembelajaran
, alat atau media pendidikan jelas diperlukan. Sebab alat/ media pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
para ahli menyimpulkan bahwa kurang lebih 90% dari hasil belajar melalui indera pandang. lalu media apa yang baik digunakan untuk siswa yang mengalami kekurangan pada indra penglihatannya?
BalasHapusmedia yang baik digunakan untuk siswa yang mengalami kekurangan pada indra penglihatan adalah media audio. Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll.
Hapusjelaskan kriteria pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa itu seperti apa?
BalasHapuskriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut:
HapusSesuai Dengan Tujuan
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan.
Tepat Mendukung Materi yang Bersifat Fakta, Konsep, Prinsip, dan Generalisasi
Tidak semua materi dapat disajikan secara gamblang melalui media pembelajaran, terkadang harus disajikan dalam konsep atau simbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk memahami hingga menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.
Praktis, Luwes, dan Bertahan
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.
Mampu dan Terampil Menggunakan
Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran yang dipilih.
Pengelompokan Sasaran
Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Antara kelompok satu dengan yang lain tentu tidak akan sama. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan, memang untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat digunakan, namun untuk yang lebih khusus masing-masing kelompok belajar harus dipertimbangkan pemilihan media pembelajaran untuk masing-masing kelompok.
Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai sasaran ini misalnya besar kecil kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4 yaitu kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan. Latar belakang secara umum tiap kelompok perli diperhatikan seperti latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing-masing siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media pembelajaran yang tepat untuk dipilih.
Mutu Teknis
Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Guru tidak bisa asal begitu saja menentukan media pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria sebelumnya. Tiap produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu agar produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar khusus guru harus mampu menentukan standar untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media pembelajaran.
Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap pada Tahap Pictoria, tahap individu melihat dunia melalui gambar dan menvisualisasi verba dapat anda beri contoh siswa yang srpertiapa yg dikataksn sudah melewatkan tahap ini
BalasHapussaya akan mencoba untuk menjawabnya, menurut saya siswa yang sudah melewati tahap ini ditandakan dengan siswa tersebut telat mampu memahami makna atau membaca maksud dari sebuah gambar
Hapusjelaskan hubungan antara media pembelajaran dan tujuan pembelajaran?
BalasHapusjelaskan beserta contoh mengapa multimedia pembelajaran sangat diperlukan?
BalasHapusSedikit membantu menjawab :
HapusMultimedia diperlukan karena :
1. Membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi konkrit.
2. Mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu.
3. Membantu mengatasi keterbatasan alat indera manusia.
4. Mampu menyajikan objek pelajaran berupa benda atau peristiwa langka atau berbahaya ke dalam kelas.
5. Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat dapat memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa.
Berikan contoh penggunaan sejumlah teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk menggabungkan media (teks, audio, graphics, animation, video, dan interactivity) untuk tujuan komunikasi!
BalasHapuscontohnya komputer + ICT (Internet) dan tv
HapusBerikan contoh penggunaan sejumlah teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk menggabungkan media (teks, audio, graphics, animation, video, dan interactivity) untuk tujuan komunikasi!
BalasHapusICT (Internet)
HapusSaya sedikit menambahkan Landasan HistorisYang dimaksud dengan alat bantu visual dalam konsepsi pengajaran visual ini adalah setiap gambar, model, benda atau alat yang dapat memberikan pengalaman visual yang nyata kepada pebelajar. Kemudian kosep pengajaran visual ini berkembang menjadi “audio visual instruction” atau “audio visual education” yaitu sekitar tahun 1940. Sekitar tahun 1945 timbul beberapa variasi nama seperti “audio visual materials”, “audio visual methods”, dan “audio visual devices”. Inti dari kosepsi ini adalah digunakannya berbagai alat atau bahan oleh guru untuk memindahkan gagasan dan pengalaman pebelajar melalui mata dan telinga. Pemanfaat-an konsepsi audio visual ini dapat dilihat dalam “Kerucut Pengalaman” dari Edgar Dale. Perkembangan besar berikutnya adalah munculnya gerakan yang disebut “audio visual communication” pada tahun 1950-an. Perkembangan berikutnya terjadi sekitar tahun 1952 dengan munculnya konsepsi “instructional materials” yang secara kosepsional tidak banyak berbeda dengan konsepsi sebelumnya. Beberapa istilah yang merupakan variasi penggunaan konsepsi “instructional materials” adalah “teaching/ learning materials”, “learning resources”.
BalasHapusapakah landasan yang paling mendasar dalam pemilihan suatu media yang sesuai dengan pembelajaran yang berlaku?
BalasHapussemua landassan tersebut merupakan landasan yang mendasari suatu multimedia pembelajaran. menurut semua landasan tersebut penting dalam multimedia pembelajaran.
Hapusbisakah anda jelaskan secara ringkas maksud dari piramida pembelajaran materi anbtrak hingga konkrit ?
BalasHapusEdgar Dale dan James Finn merupakan dua tokoh yang berjasa dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran modern. Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) sebagaimana tampak dalam gambar.
HapusDari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran. teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan kerucut pengalaman menurut Edgar Dale Edgar Dale. Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media pendidikan/pembelajaran. Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi. Mohon dijelaskan.
BalasHapussehingga maksud dari multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yaitu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan adanya suatu aksi atau tanggapan secara langsung melalui media. komunikasi interaktif disini juga bisa berarti bahwa proses dalam komunikasi sendiri menimbulkan tanggapan secara langsung dari penerima pesan.
HapusAdakah dampak buruk dari penggunaan media yang tidak terkontrol?
BalasHapusDan bagaimana cara mengatasinya?
sesuatu yang tidak terkontrol itu tentunya akan menimbulkan dampak buruk bagi penggunanya. contohnya penggunaan e-learning quipper school sebagai media pembelajaran. maka otomatis siswa tersebut terlalu lama berada di depan monitor atau laptop atau hp sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada mata. cara mengatasinya kebalikan dari pertanyaan saudari fitri yaitu dengan cara mengatur penggunaan media tersebut. terlebih lagi bagi seorang guru harus memberikan batasan yang jelas dalam penggunaan media tersebut
Hapusjika salah satu landasan di atas tidak terpenuhi apakah masih dapat dikatakan multimedia pembelajaran?
BalasHapusmenurut saya smua landasan tersebut penting dalam multimedia pembelajran, sehingga harus terpenuhi landsan tersebut
HapusLandasan adalah dasar tempat berpijak atau tempat di mulainya suatu perbuatan. sehingga semua landasan tersenut harus terpenuhi dalam multimedia pembelajaran
Hapus